hadits yang diriwayatkan oleh bukhari dan muslim

Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata) artinya engkau tidak akan dapat melihat-Nya sebab halDijelaskan pula dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yaitu, "Sesungguhnya kamu itu akanAda penafsiran lain yang mengatakan, bahwa yang dimaksud ialah bahwa pandangan mata itu tidak akan dapatapa-apa yang terlihat itu tidak dapat melihat-Nya; dan tiada selain-Nya mempunyai sifat ini (dan Dialah Hadisthadits yang diriwayatkan oleh dua ahli hadis Imam Bukhari dan Imam Muslim. Penerbit : Jabal Ukuran : 17 x 25 cm Tebal : 544 hal Model : Hard Cover Kertas : Imperial Para ulama sepakat bahwa hadits yang diriwayatkan olehImam BukharidanImam Muslimmempunyai kadar shahih atau kebenaran yang paling tinggi, setelah al-Quranul Karim. Kehadirankitab ini di tengah-tengah kaum muslimin sangat penting artinya, sebab kumpulan hadist yang ada di dalam kitab ini menempati urutan teratas sebagai hadist shahih karena diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim sekaligus. Dengan demikian, kita tidak perlu ragu lagi ketika akan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya tak lain adalah agar setiap amal yang kita jalankan senantiasa sejalan dengan tuntunan baginda Rasulullah. Catatan: Judul asli : Al-Lu'lul Wal Sebagaicontoh hadits yang diriwayatkan oleh H.R Bukhari dan Muslim terkait perintah berwudhu, yakni: "Rasulullah SAW bersabda, tidak diterima shalat seseorang yang berhadats sampai ia berwudhu" (HR.Bukhori dan Abu Hurairah) Hadits diatas mentaqrir atau menjelaskan dari surat Al-Maidah ayat 6 yang memiliki arti: PalingSering Dicari. 1 Hadis+at+taubah+ayat+105 2 Surat almaidah ayat 48 3 Surat almaidah48 4 dalil+kitab+injil 5 dalil+kitab+zabur 6 Ad Dzariyat ayat 1 7 Surat at Taubah ayat 105 8 Al Isra ayat 26-27 9 Injil 10 hadist+al-hujurat+ayat+12 11 ali imran 12 zabur 13 YUNUS 14 unta 15 AL maidah ayat 48 16 Tafsir ibnu katsir qs almaidah ayat 48 17 Nomor surat 18 At taubah ayat 105 19 Surat+al ikhlas nỗi đau khi biết vợ ngoại tình. RASULULLAH SAW telah berwasiat bahwa beliau meninggalkan dua hal yang apabila keduanya dijadikan pegangan, maka manusia selama hidupnya tidak akan tersesat. Dua hal itu adalah Al-Qur’an dan Hadis Nabi. Jika Quran sudah tidak diragukan lagi soal kesuciannya, bagaimana dengan hadist? Banyaknya hadis palsu yang beredar membuat para ahli hadis menyaringnya. Para ulama sepakat bahwa hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim mempunyai kadar shahih atau kebenaran yang tinggi. Hal itu dikarenakan kedua imam tersebut telah melakukan penyaringan yang sangat ketat terhadap hadis-hadis yang beredar. Hadis yang diriwatkan oleh salah satu dari kedua imam itu saja sudah diakui oleh para ulama akan kebenarannya. Apalagi hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari yang juga diriwatkan oleh Muslim, tentu tingkat kebenarannya lebih tinggi. Sehingga para ulama sepakat bahwa Hadis yang diriwayatkan oleh kedua imam itu benar-benar berasal dari perkataan Nabi. Adalah Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim, dua orang ulama ahli hadits yang pertama kali menyusun kitab hadits yang hanya berisikan hadits-hadits shahih sesuai dengan syaratnya. Metode yang ditempuh dalam penyusunan kitab tersebut adalah dengan memilih periwayat-periwayat yang harus memenuhi persyaratan hadits shahih yaitu sanadnya bersambung sampai Rasulullah, dinukil dari periwayat yang takwa, kuat hafalannya, tidak mudah lupa, tidak ganjil menyelisihi hadits shahih yang lebih kuat dan tidak cacat. Adapun Al-Imam Al-Bukhari dalam penyusunan kitabnya menentukan persyaratan lagi yang lebih ketat. Diantaranya periwayat-periwayat rawi haruslah sejaman dan mendengar langsung dari rawi yang diambil hadits darinya. Kelebihan kitab Shahih Al-Bukhari adalah terdapat pengambilan hukum fiqih, perawinya lebih terpercaya dan memuat beberapa hikmah dimana unsur-unsur ini tidak ada pada Shahih Muslim. Jadi secara umum kitab Shahih Al-Bukhari lebih shahih dibanding kitab Shahih Muslim. Namun ada beberapa sanad dalam Shahih Muslim yang lebih kuat daripada sanad Shahih Al-Bukhari. Kiranya cukuplah kesepakatan umat ulama sesudah mereka akan keshahihan kedua kitab tersebut dan menilai keduanya kitab yang paling shahih setelah Al-Qur’an sebagai keistimewaan tersendiri. Kecuali golongan Syi’ahyang tidak mengakui keberadaan keduanya. Meskipun demikian Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim tidaklah memuat semua hadits shahih sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Imam Al-Bukhari. Beliau hanya memasukkan sekian ribu hadits karena khawatir kitabnya terlalu “besar” sehingga membosankan pembaca. Demikian juga Al-Imam Muslim, beliau menegaskan bahwa beliau hanya menyusun hadits-hadits yang disepakati keshahihannya. Masih banyak hadits shahih yang tidak masuk ke dalam kedua kitab tersebut. Al-Imam Al-Bukhari mengatakan hadits-hadits shahih yang beliau tinggalkan lebih banyak karena beliau menghafal hadits shahih dan hadits lemah. Sementara kitab Shahih Al-Bukhari sendiri memuat 4000 hadits shahih tanpa pengulangan dan 7275 hadits shahih dengan pengulangan. Sedangkan kitab Shahih Muslim memuat 4000 hadits shahih tanpa pengulangan dan hadits shahih dengan pengulangan. Lalu dimanakah kita bisa melacak hadits-hadits shahih lainnya yang lolos dari saringan Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim? Kita dapat melacaknya di kitab-kitab hadits yang terkenal seperti Shahih Ibnu Khuzaimah, Shahih Ibnu Hibban, Kitab-kitab sunan yang empat, Mustadrak Al-Hakim, Sunan Al-Baihaqi, Sunan Ad-Daruquthni, dan lainnya. Meskipun demikian, para ulama setelah mereka terus meneliti akan keshahihan kitab-kitab ini terutama kitam Mustadrak Al-Hakim dan Sunan At-Tirmidzi yang -menurut para Ulama- penulisnya kurang ketat dalam menilai hadits gampang menilai shahih sebuah hadits. Wallahu a’lam. [] Sumber Quran dan Sunnah Daftar Isi Hadits Innamal A'malu Binniyat Artinya Hadits Innamal A'malu Binniyat 1. Berniat Baik dan Melakukannya 3. Berniat Baik tetapi Tidak Jadi Melakukannya 3. Berniat Baik tetapi Tidak Mampu Melakukannya Sebagian besar umat muslim pasti pernah mendengar kalimat innamal a'malu binniyat. Kalimat ini menjadi salah satu kalimat populer di kalangan umat muslim karena sering dikutip oleh penceramah ketika menyampaikan a'malu binniyat adalah kalimat yang merupakan potongan hadits yang menjelaskan tentang pentingnya sebuah niat dalam melakukan ibadah, pekerjaan, dan kegiatan lainnya. Dengan niat baik dan dikerjakan dengan cara yang baik, maka Insya Allah akan mendatangkan innamal a'malu binniyat dalam bahasa Arab إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِKalimat innamal a'malu binniyat artinya adalah "sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung pada niatnya". Kalimat ini berasal dari penggalan Hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan a'malu binniyat bermakna bahwa setiap kegiatan yang kita lakukan harus melakukan segala sesuatu karena Allah SWT, bukan karena hal lainnya. Ketika kita memiliki niat baik dan dilakukan untuk mencari ridho Allah, maka InsyaAllah akan menghasilkan sesuatu yang hadits ini dilatarbelakangi oleh peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah menuju Madinah. Dalam peristiwa ini, terdapat seorang laki-laki yang ikut hijrah bersama Rasulullah tetapi niatnya bukan karena Allah dan Rasul-Nya melainkan karena seorang KBBI, niat adalah maksud atau tujuan dari suatu perbuatan. Sejatinya, niat merupakan urusan hamba dengan Allah SWT karena tidak ada seorang pun yang mengetahui niat dari orang juga merupakan tolok ukur suatu amalan, diterima atau tidaknya suatu amalan tergantung pada niatnya. Niat berhubungan dengan hati seseorang dan sifatnya sangat penting, seseorang bisa mendapat pahala karena niat dan seseorang juga bisa mendapat dosa karena jika kamu sedang menolong orang lain yang sedang kesulitan maka tolonglah orang tersebut dengan niat tulus membantunya untuk keluar dari kesulitan. Bukan menolong karena pamrih dan ingin mendapatkan pujian dari orang lain yang Innamal A'malu BinniyatKalimat Innamal a'malu binniyat merupakan penggalan dari suatu hadits. Untuk lebih jelasnya berikut adalah isi hadits secara utuhٍعَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِDari Umar radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah," HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits.Hadits tersebut menjelaskan bahwa niat itu sangat penting. Sesungguhnya, Allah SWT mengetahui segala niat yang ada pada hamba-Nya dan memperhitungkan niat niat dalam agama Islam sangat penting. Bahkan, niat itu lebih utama dari amalannya itu sendiri seperti dikatakan Nabi Muhammad SAW dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Imam المُؤْمِنِ خَيْرٌ مِنْ عَمَلِهِArtinya "Niat seorang mukmin lebih utama daripada amalnya."Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi AL-Haddad menjelaskan perkara tentang niat dalam kitabnya yang berjudul Risâlatul Mu'âwanah wal Mudzâharah wal Muwâzarah. Beliau menjelaskan bahwa niat baik terbagi menjadi tiga, yaitu1. Berniat Baik dan MelakukannyaOrang yang mempunyai niat baik dan melakukan amalan yang baik maka orang itu akan diberikan pahala yang berlipat-lipat. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW."Dan apabila seseorang berniat melakukan sesuatu kebaikan lalu mengamalkannya, Allah 'azza wa jalla akan mencatat pahalanya di sisi-Nya sebagai perbuatan 100 kebaikan sampai 700, bahkan berlipat-lipat ganda banyaknya." HR. Bukhari dan Muslim.3. Berniat Baik tetapi Tidak Jadi MelakukannyaSeseorang yang memiliki niat baik dan mampu melakukannya tetapi tidak jadi melakukannya, maka orang itu akan mendapatkan pahala satu kebaikan. Hal ini berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim."Maka apabila seseorang berniat melakukan sesuatu kebaikan lalu tidak jadi melaksanakannya, Allah akan mencatat pahalanya di sisi-Nya satu kebaikan sempurna."3. Berniat Baik tetapi Tidak Mampu MelakukannyaKetika seseorang memiliki niat yang baik namun tidak mampu melakukannya, maka orang tersebut akan mendapatkan pahala sebagaimana orang yang mampu. Hal ini sebagaimana penjelasan dari Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Haddad."Bagi orang seperti itu disediakan pahala seperti yang disediakan bagi si pelaku baik dalam hal kebaikan ataupun kejahatan."Selain ketiga hal tersebut, ketika seseorang memiliki niat untuk melakukan sesuatu yang buruk tetapi tidak jadi melakukannya juga mendapatkan pahala dari Allah karena berhasil mengurungkan niatnya. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang artinya sebagai berikut"Dan bila seseorang berniat melakukan suatu kejahatan lalu ia tidak melaksanakan, Allah akan mencatat pahalanya di sisi-Nya sebagai satu kebaikan sempurna, dan bila ia berniat melakukan suatu kejahatan kemudian melaksanakannya pula, maka Allah akan mencatatnya di sisi-Nya sebagai satu kejahatan. "Sesuai dengan kalimat innamal a'malu binniyat , kita memang harus selalu berusaha untuk melibatkan Allah SWT dalam kegiatan apa pun yang kita jalani. Baik itu kegiatan ibadah, belajar, bekerja, makan, minum, dan kegiatan lainnya. Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan" [GambasVideo 20detik] khq/fds Bismillah was shalatu was salamu ala rasulillah, amma ba’du,Pembaca yang budiman, tentu tidak diragukan lagi sebagian besar kita sudah tidak asing lagi dengan rukun Islam yang lima. Dalam kesempatan kali ini akan dibahas secara panjang-lebar mengenai hadits yang menjadi dalil dari rukun Islam tersebut. Yaitu hadits berikut,عن أبي عبد الرحمن عبد الله بن عمر بن الخطاب رضي الله عنهما قال سمعت النبي صلَّى الله عليه وسلَّم يقول بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ ، وَ إِقَامِ الصَّلَاةِ ، وَ إِيْتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَ حَجِّ الْبَيْتِ ، وَ صَوْمِ رَمَضَانَ .رواه البخاري و مسلم .Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin Al-Khaththab –radhiyallahu anhuma-, katanya, “Aku mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, Islam dibangun di atas lima persaksian bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, naik haji, dan puasa Ramadhan’”. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Shahabat PerawiUlasan HaditsPenjelasan 5 rukun IslamRukun pertama, persaksian “لا إله إلا الله” dan “محمد رسول الله”.Biografi Shahabat PerawiAbu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin Al-Khaththab bin Nufail Al-Qurasyi Al-Adawi 10 SH-73 H/613-692 H. Sedangkan ibunya bernama Zainab binti Mazh’un Al-Jumahiyyah. Ibnu Umar, sapaan akrabnya, memeluk Islam saat usianya belum baligh bersamaan dengan ayahnya. Kemudian beliau berhijrah ke Madinah. Pernah beberapa kali menawarkan diri pada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam agar diizinkan mengikuti pertempuran Badar dan Uhud, namun beliau Shallallahu’alaihi Wasallam menganggapnya masih terlalu belia. Baru ketika akan diadakan pertempuran Khandaq, beliau mengabulkan permintaannya. Pada saat itu umurnya baru menginjak 15 suatu kesempatan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda HR Al-Bukhari tentang Ibnu Umar, “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah, seandainya ia mengerjakan shalat malam”. Sejak itu Ibnu Umar tidak pernah tidur malam kecuali Umar terkenal dengan komitmennya mengikuti jejak Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Sampai-sampai beliau selalu singgah di tempat yang pernah disinggahi Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan melakukan shalat di tempat antara sekian kisah hidup Ibnu Umar yang menggambarkan kemuliaannyan adalah sebagaimana kisah yang diriwayatkan Abdurrazzaq, Ma’mar bercerita pada kami, dari Az-Zuhri, dari Salim, katanya, “Ibnu Umar sama sekali tidak pernah memurkai pembantu kecuali sekali, namun kemudian beliau membebaskannya” Al-Ishabah fi Tamyiz Ash-Shahabah no. 4852 dan Usud Al-Ghabah fi Ma’rifah Ash-Shahabah no. 3082Oleh para ulama pakar hadits, Ibnu Umar dimasukkan dalam kategori Abadilah. Asalnya bermakna shahabat-shahabat yang bernama Abdullah yang mereka mencapai 300. Namun yang dimaksud di sini hanya 4 shahabat yang masing-masing bernama Abdullah. Adapun tiga shahabat lainnya ialah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Amru bin Al-Ash, dan Abdullah bin Az-Zubair. Yang menjadi keistimewaan mereka adalah mereka termasuk kalangan ulama shahabat dan mereka termasuk para shahabat yang wafatnya terakhir sehingga ilmu mereka sangat dibutuhkan. Maka apabila mereka sepakat dalam satu permasalahan, akan dikatakan, “Ini menurut pendapat Abadilah.” Taisir Mushthalah Al-Hadits hlm. 245 oleh Mahmud Ath-Thahhan.Beliau juga dikenal sebagai orang kedua yang paling banyak meriwayatkan hadits, yaitu sebanyak 2630 buah hadits. Peringkat pertama diduduki Abu Hurairah sebanyak 5374 buah hadits. Manhaj Dzawi An-Nazhar oleh M. Mahfuzh bin Abdullah At-TarmasiUlasan HaditsDi antara metode mengajar yang biasa dipraktekkan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ialah membuat perumpamaan untuk sesuatu yang apstrak dengan perkara yang dapat dicerna oleh panca indra. Salah satu prakteknya terdapat dalam hadits yang tengah kita selami. Di sini beliau ﷺ mengumpamakan rukun-rukun Islam dengan pondasi bangunan yang menjadi penopang bangunan di atasnya. Muhammad bin Nashr Al-Marwazi dalam Kitab Ash-Shalah meriwayatkan hadits di atas dengan redaksi berikut, “Islam dibangun berdasarkan lima penopang…”, sebagaimana diketahui bersama, bahwa sebuah bangunan yang kokoh bermula dari pondasi kokoh yang menopang bangunan di atasnya. Semakin kokoh pondasi tersebut, bangunan pun akan semakin kokoh dan kuat pula. Sebaliknya, manakala pondasinya tidak sempurna, maka yang akan terjadi justru robohnya bangunan itu, cepat atau Islam juga bisa diumpamakan dengan akar pohon. Ketika akar sebuah pohon mengakar kuat dan dalam ke bumi, dapatlah dijamin bagaimana kokohnya pohon yang menjulang ke atas meski sangat tinggi. Berbeda ceritanya jika akarnya tidak mengakar dalam, walaupun pohonnya tidak begitu tinggi namun jika akarnya saja tidak kokoh, tentu pohon tersebut akan mudah roboh diterjang oleh 5 rukun IslamRukun pertama, persaksian “لا إله إلا الله” dan “محمد رسول الله”.Syahadat dikatakan syahadat apabila apa yang disyahadati, yaitu yang disaksikan, diyakini dalam hati dan diucapkan lisan. Jika satu saja gugur, maka tidak bisa dikatakan syahadat atau persaksian yang sah. Kalimat pertama “لا إله إلا الله” bermakna tidak ada tuhan yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya kecuali Allah Azza wa kita bahas lebih luas syahadat “لا إله إلا الله”, alangkah baiknya jika kita sedikit menyinggung keutamaannya. Imam Ahmad dan lainnya meriwayatkan, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Ucapkanlah لا إله إلا الله’ pasti kalian bakal beruntung”. Al-Bukhari dan Muslim melaporkan dari Itban bin Malik, bahwasannya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi orang yang mengucapkan لا إله إلا الله’ yang mengharapkan wajah Allah”.Ibnu Hibban, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi melaporkan dari Abu Sa’id Al-Khudriyy –radhiyallahu anhu-, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, beliau menceritakan, “Musa –alaihissalam– memohon Allah, Wahai Rabb-ku, ajarilah aku sesuatu yang dapat kugunakan mengingat dan memanjatkan doa pada-Mu’. Dia berfirman, Musa, ucapkan لا إله إلا الله’.’. Musa berkata, Wahai Rabb-ku, semua hamba-Mu mengucapkan itu’. Dia berfirman, Musa, seandainya langit yang tujuh beserta penghuninya selain Aku, dan bumi yang tujuh dalam suatu telinga timbangan dan لا إله إلا الله’ berada dalam telinga timbangan lainnya, akan lebih berat لا إله إلا الله’.’”.Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Orang yang ucapan terakhirnya لا إله إلا الله’ pasti akan masuk surga”.Disebutkan dalam Musnad Al-Imam Ahmad, bahwasannya Abu Dzarr berkata kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, “Wahai Rasulullah, beri tahu aku tentang amalan yang bakal mendekatkanku ke surga dan menjauhkanku dari neraka”.Jawab Rasululah Shallallahu’alaihi Wasallam, “Jika kamu telah berbuat buruk, kerjakanlah kebaikan, sebab ia sebanding sepuluh kebaikan”. Abu Dzarr berkata, “Wahai Rasulullah, apakah لا إله إلا الله’ termasuk kebaikan?”. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menjawab, “Bahkan sebaik-baik kebaikan”.Dari Jabir –radhiyallahu anhu-, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Dzikir yang paling baik adalah لا إله إلا الله’”.Dalam hadits Syafa’at yang diriwayatkan, antara lain oleh Al-Bukhari dan Muslim, disebutkan, “Keluarkanlah dari neraka orang yang mengucapkan لا إله إلا الله’ dan pada hatinya ada iman sebesar biji zarrah”.Tersebut dalam Al-Musnad, At-Tirmidzi, dan An-Nasa’i, dari Abdullah bin Amr bin al-Ash, katanya, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, Sesungguhnya pada hari kiamat Allah akan membebaskan seseorang di muka para makhluk. Dia menyebarkan 99 buku, satu buku sepanjang mata memandang. Kemudian Dia berfirman, “Apakah ada yang kamu ingkari? Apakah malaikat pencatat menzhalimimu?” Ia menjawab, “Tidak, Rabb-ku.” Dia berfirman, “Apa kamu punya alasan?” Ia menjawab, “Tidak, Rabb-ku.” Dia berfirman, “Bahkan kamu masih punya satu kebaikan. Pada hari ini tidak ada yang menzhalimimu.” Maka keluarlah Bithaqah Indonesia kartu yang tertera أشهد أن لا إله إلا الله و أشهد أن محمدا رسول الله’. Dia berfirman, Tengoklah timbanganmu.’ Ia menjawab, Wahai Rabb-ku, apakah Bithaqah dan catatan ini?’ Dia berfirman, Sesungguhnya kamu tidak dizhalimi.’ Maka ditaruhlah buku-buku catatan itu dalam sebuah telinga timbangan, sementara Bithaqah diletakkan di telinga timbangan lainnya. Catatan amal pun menjadi ringan sedangkan Bithaqah menjadi berat. Dan tidak ada yang lebih berat daripada nama Allah”.Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda, “Iman itu ada 70-an atau 60-an cabang. Yang paling afdhal adalah ucapan لا إله إلا الله’ dan yang paling ringan menyingkirkan gangguan dari jalan”.Kemudian keutamaan-keutamaan di atas tidak bisa diraih kecuali jika syahadat yang dipersaksikan sah dan benar. Jika tidak, tentu tidak akan membuahkan apa-apa. Untuk itu, di sini penulis mengajak siding pembaca menyelami makna syahadat tersebut seperti apa yang pernah dijelaskan para kita katakan, bahwa persaksian لا إله إلا الله’ dianggap benar jika memenuhi rukun dan syaratnya. Adapun rukunnya ada dua, yaitumenafikan segala sesuatu sesembahan yang ada di jagad raya ini, kecuali Allahmenetapkan Allah sebagai satu-satunya Dzat yang berhak diibadahi dengan pertama diwakili kalimat لا إله’ sementara rukun kedua terkandung dalam kalimat إلا الله’. Ketua ulama Jawa di Makkah Al-Mukarramah sekaligus salah satu penandatangan dokumen kesepakat ulama Makkah dan Nejed dalam masalah aqidah tauhid yang kemudian diterbitkan dengan judul Al-Bayan Al-Mufid, Muhammad Nur bin Isma’il Al-Fathani w. 1363 menjelaskan dalam Kifayah Al-Muhtadi Syarh Sullam Al-Mubtadi pada halaman ke-9, “Karena pada makna لا إله إلا الله’ itu menafikan ketuhanan daripada yang lain daripada Allah dan menetapkan ketuhanan itu bagi-Nya jua.”Berikutnya adalah syarat-syarat sah لا إله إلله’Ilmu yang menafikan ketidaktahuan. Allah berfirman QS Muhammad 19, “Ketahuilah bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah.” Dalam pada surat Az-Zukhruf ayat ke-86, Dia berfirman, “Kecuali orang yang mepersaksikan al-haq sementara mereka mengetahuinya”.Para ulama menafsirkan, orang yang bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan mereka mengetahui maknanya dalam hati terhadap apa yang ia ucapkan lisannya. Dinyatakan dalam Shahih Al-Bukhari, dari Utsman –radhiyallahu anh-, ujarnya, “Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, Siapa yang mati dalam keadaan mengetahui bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, ia pasti masuk surga’”.Artinya hendaknya orang yang mengucapkan syahadat لا إله إلا الله’ mengetahui makna tentang apa yang diucapkannya, bukan asal berucap tanpa mengetahui maksudnya. Jika hanya sekedar berucap tanpa mempedulikan maknanya, lantas apa bedanya dengan burung beo?Sedangkan makna لا إله إلا الله’ adalah seperti yang sudah disinggung di atas, yaitu tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan berbagai macamnya selain daripada Allah Jalla wa Ala. Segala sesuatu yang disembah dan dipuja-puja dianggap ketuhanannya tidak benar dan makna yang benar untuk kalimat yang teramat agung itu, tidak seperti yang diartikan oleh sebagian orang-orang bodoh, Tidak ada yang memberi rizki dan menciptakan kecuali Allah’. Atau makna lain yang tersebar di tengah masyarakat namun masih kurang yang benar di atas kiranya bukan makna yang asing lagi di tengah bangsa ini. Jauh-jauh sebelumnya para ulama kita menerangkan yang demikian itu. Baru pada masa-masa berikutnya ketika kebodohan semakin nampak dan berbagai usaha-usaha pembodohan mulai dikerahkan, muncul tafsiran-tasiran tauhid yang aneh dan nyleneh, yang sebelumnya tidak pernah diketahui para Salaf nun sebutkan sebagian kecil ulama-ulama kita yang sepakat memaknai لا إله إلا الله’ seperti makna yang benar di atas. Mereka antara lain Dawud bin Abdullah Al-Fathani penulis Muniyyah Al-Mushalli, Salim bin Abdullah bin Sumair Al-Hadhrami Al-Batawi penulis Safinah An-Naja, Sayyid Ulama Hijaz Muhammad Nawawi bin Umar Al-Bantani, Imam Masjidil Haram Ahmad bin Abdul Lathif Al-Khathib Al-Minangkabawi, Pemateri di Masjidil Haram Muhammad Mahfuzh bin Abdullah At-Tarmasi, ketua ulama Jawa di Makkah Muhammad Nur bin Isma’il Al-Fathani, Ahmad bin Shiddiq Al-Lasemi penulis Tanwir Al-Hija Nazhm Safinah An-Naja, A. Hassan Bandung sang da’i dan ulama tangguh, Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Sulaiman Rasjid penulis Fiqh Islami yang terkenal yang menafikan keraguan. Allah berfirman QS Al-Hujarat 15,إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar”.Di ayat ini Allah mensyaratkan kejujuran iman mereka dengan tidak adanya keraguan sama sekali. Sedangkan orang yang ragu beriman, maka hanya orang munafik yang Allah katakan QS At-Taubah 45,إِنَّمَا يَسْتَأْذِنُكَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَارْتَابَتْ قُلُوبُهُمْ فَهُمْ فِي رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُونَ“Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya”.Dalam artian orang yang mengucapkan لا إله إلا الله’ benar-benar meyakini kebenaran apa yang ia ucapkan tanpa ada keraguan sedikit pun. Keyakinan tersebut dapat diraih dengan mudah jika pengetahuannya terhadap hakekat yang diucapkannya kuat dan yang menafikan kemusyrikan. Asal makna ikhlas adalah murni. Sedangkan ikhlas di sini berarti memurnikan segala ibadah, lahir maupun batin, hanya untuk Allah Azza wa Jalla, dan tidak mensekutukan-Nya dengan apa pun; tidak dengan para malaikat yang dekat, tidak pula dengan para rasul yang diutus. Allah berfirman QS Az-Zumar 3, “Ketahuilah, bahwa milik Allah lah agama yang murni”. Firman-Nya pula QS Al-Bayyinah 5,وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus”.Dari Utban bin Malik, seperti yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, beliau bersabda,إن الله حرم على النار من قال لا إله إلا الله يبتغي بذلك وجه الله عز و جل .“Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka untuk orang yang mengucapkan لا إله إلا الله’ dengan mengharapkan wajah Allah Azza wa Jalla”.Jujur yang lawannya dusta. Maka orang yang bersyahadat hendaknya mengucapkannya dengan berdasarkan kejujuran, bukan kedustaan. Lisannya bersesuain dengan apa yang tersimpan dalam hati. Adapun jika sekedar diucapkan melalui lisan namun hatinya tak mengiyakan, tentu jadilah ia munafik yang siksanya lebih parah daripada orang kafir Azza wa Jalla berfirman QS Al-Ankabut 1-3,الم * أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ * وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, Kami telah beriman,’ sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta“.Allah Ta’ala berfirman QS Al-Baqarah 8-10, “Di antara manusia ada yang mengatakan, Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian,’ pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta”.Menerima konsekuensi لا إله إلا الله’ yang lawannya menolak. Kalimat Tahuid tersebut di atas harus benar-benar diterima secara sempurna; dengan hati, lisan, serta anggota badan. Tidak jarang orang yang sudah bersyahadat, kemana-mana bawa biji tasbih, bahkan berpakaian sorban dan berjubah, namun masih suka mendatangi kuburan, tempat-tempat keramat, sedekah bumi, ngalap berkah sembarangan, dan bentuk-bentuk yang tidak mencerminkan orang yang mengenal لا إله إلا الله’ dan محمد رسول الله’. Jika ditanya motifasi yang membuat ia melakukan tindakan-tindakan itu, biasanya cukup dijawab, “Demikian orang-orang dahulu mengajari kami,” atau alasan semacamnya. Yang lebih parah banyak orang yang bila diberi tahu kekeliruannya malah beralasan dengan kemantapan dan kemareman Indonesia kepuasan hati. Padahal agama Islam adalah agama wahyu, bukan akal-akalan apalagi perasaan yang kerap keliru dan berfirman QS Shad 5 menghikayatkan ucapan orang-orang musyrik, “Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan”إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ * وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُو آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَّجْنُونٍ“Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka لا إله إلا الله’ Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah mereka menyombongkan diri, dan mereka berkata, Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?’”Cinta yang menafikan kebencian. Mencintai kalimat ini dengan segala konsekuensinya dan membenci segala sesuatu yang membatalkannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman QS Al-Baqarah 125,وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللَّهِ أَندَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِّلَّهِ“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah”.Kapan seorang hamba dikatakan cinta kepada Rabb-nya? Berikut tanda-tandanyaMendahulukan kecintaan pada apa yang menjadi kecintaan Allah, meski terkadang tidak selaras dengan nafsunya, dan membenci segala sesuatu yang menyebabkan-Nya murka. Allah berfirman QS Al-Jatsiyyah 23,أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَىٰ عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِن بَعْدِ اللَّهِ“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah membiarkannya sesat”Loyal kepada siapa saja yang loyal kepada Allah serta Rasul-Nya dan memusuhi siapa pun yang memusuhi Allah serta Rasul-Nya. Allah Azza wa Jalla berfirman,قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّىٰ تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka, Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari kekafiranmu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja”.Allah juga berfirman QS Al-Mujadalah 22,لَّا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ“Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka”.Firman-Nya QS Al-Maidah 51,۞ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَىٰ أَوْلِيَاءَ ۘ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu; sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”Allah berfirman QS At-Taubah 23,يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا آبَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاءَ إِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْإِيمَانِ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi walimu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”.Allah berfirman QS Al-Mumtahanah 1,يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِم بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُم مِّنَ الْحَقِّ“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka berita-berita Muhammad, karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu”.Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,أوثق عرى الإيمان الحب في الله و الغض في الله“Tali iman yang terkokoh adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah”.Pada kesempatan lain beliau Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda, “Seseorang yang mendapatkan 3 hal pada dirinya berarti telah merasakan manisnya iman…” Salah satunya beliau menyebutkan, “Seseorang yang mencintai karena Allah”.Sayang, pada hari ini banyak orang yang mendasari kecintaan dan kebenciaannya karena urusan dunia yang sangat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dan meneladaninya. Al-Hasan Al-Bashri menuturkan, “Banyak orang yang mengaku-ngaku mencintai Allah, akan tetapi kemudian Allah menguji mereka dengan firman-Nya QS Alu Imran 31-32,قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ* قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ ۖ فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ“Katakanlah, Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah, Taatilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.’”.Al-Imam Al-Bukhari meriwayatkan, bahwasannya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبى“Seluruh umatku bakal masuk surga, kecuali yang enggan.“.Para shahabat bertanya, “Siapa yang enggan itu, wahai Rasulullah?”. Jawab beliau,من أطاعني دخل الجنة و من عصاني فقد أبى“Orang yang mematuhiku bakal masuk surga, sementara orang yang menyelisihi perintahku itulah orang yang enggan”.Tunduk terhadap apa yang menjadi hak-hak kalimat ikhlas tersebut. Tunduk dalam artian patuh dan berserah diri terhadap apa saja yang menjadi ketentuan kalimat لا إله إلا الله’. Sebab, banyak orang yang mengucapkan kalimat tauhid tersebut namun ternyata enggan mengerjakan perintah-perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Allah berfirman QS Az-Zumar 54, “Dan kembalilah pada Rabb-mu dan berserah dirilah kepada-Nya.” Dia berfirman pula QS Luqman 22,۞ وَمَن يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ ۗ وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ“Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh لا إله إلا الله. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan”.Firman-Nya QS An-Nisa’ 125,وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِّمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan”[bersambung]—Penulis Firman Hidayat Al MawardiArtikel Hasil pencarian tentang Dan+hadits+Nabi+yang+diriwayatkan+oleh+Imam+Bukhari+ Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat mereka adalah Bani Hasyim dan Bani Mutalib..., lalu Nabi saw. memberikan peringatan kepada mereka secara terang-terangan; demikianlah menurut keterangan...hadis yang telah dikemukakan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dan dirikanlah salat itu pada kedua tepi siang yaitu di waktu pagi dan sore; yang dimaksud adalah salat...yang buruk yakni dosa-dosa yang kecil....Kemudian sahabat itu menceritakannya kepada Nabi saw....Maka Nabi saw. bersabda sampai dengan perkataannya berikut ini, "... hal ini berlaku bagi umatku seluruhnya...Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Dan jika kalian memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan...Akan tetapi jika kalian bersabar tidak mau membalas sesungguhnya itulah bersikap sabar itulah yang...lebih baik bagi orang-orang yang sabar kemudian Nabi saw. membatalkan sumpahnya itu, dan membayar kafaratnya...Demikianlah menurut hadis yang telah diriwayatkan oleh Imam Bazzar. berupa batu-batu dan suara keras yang mengguntur atau dari bawah kakimu dengan diamblaskan/ditelan...berbeda keinginannya dan merasakan kepada sebagian kamu keganasan sebagian yang lain." dengan cara...diriwayatkan oleh Imam Bukhari....Dan Imam Muslim meriwayatkan tentang sabda Nabi saw., "Aku memohon kepada Tuhanku agar Ia tidak menjadikan...Dan sehubungan dengan hadis pertama, Imam Muslim mengatakan bahwa kejadiannya pasti akan ada hanya saja Dan katakanlah sewaktu kamu memasuki kembali Mekah "Yang benar telah datang yakni agama Islam dan...Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap akan surut, lalu lenyap....Memang ketika Nabi saw. memasuki kota Mekah, beliau menemukan tiga ratus enam puluh berhala berada di...sekitar Kakbah, kemudian Nabi saw. menusukinya dengan tongkat yang berada di tangannya sehingga semuanya...Demikianlah menurut hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu yaitu kalimat tauhid itu...Rabb mereka, agama mereka dan nabi mereka....di dalam hadis Imam Bukhari dan Imam Muslim dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim yaitu orang-orang...kafir; oleh sebab itu mereka tidak mendapat petunjuk untuk memberikan jawaban yang benar....apa yang Dia kehendaki. Janganlah kalian menjadi bersama Nabi kalian seperti orang-orang yang menyakiti Musa seperti perkataan...mereka kepada Nabi Musa, "Sesungguhnya tidak ada yang mencegahnya untuk mandi bersama kita melainkan...Lalu Nabi Musa mengejarnya dan dapat menyusulnya, segera ia mengambil pakaiannya untuk menutupi dirinya...Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah."....Demikianlah menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Ayat ini seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari melalui Ibnu Abbas diturunkan berkenaan dengan...orang-orang yang merasa malu untuk membuang air besar atau merasa malu berjimak karena kemaluan mereka...Akan tetapi menurut pendapat yang lain dikatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan perihal orang-orang...mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan sehingga sembunyi mereka tidak ada gunanya lagi sesungguhnya...Allah Maha Mengetahui segala isi hati artinya Dia mengetahui semua apa yang ada di dalam hati. yaitu mesjid yang didirikan oleh Nabi saw. sewaktu pertama kali beliau menginjakkan kakinya di tempat...Demikianlah menurut penjelasan yang telah dikemukakan oleh Imam Bukhari adalah lebih berhak daripada...Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih artinya, Allah akan memberikan pahala kepada mereka....Menurut hadis yang lain, yang telah diriwayatkan oleh Imam Bazzar disebutkan bahwa para sahabat mengatakan...Maka Nabi saw. menjawab, "Itulah yang benar, maka peganglah cara ini oleh kalian." Ingatlah Pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain dan demikian pula langit yaitu hari kiamat..., kemudian manusia digiring untuk dikumpulkan di suatu tanah yang putih bersih sebagaimana yang telah...disebutkan di dalam hadis kitab Sahih Bukhari dan Muslim....Sehubungan dengan hal ini Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadis bahwasanya Nabi saw. ditanya mengenai...Lalu Nabi saw. menjawab, "Berada di shirath." Dan ingatlah ketika Kami hadapkan Kami cenderungkan kepadamu serombongan jin yaitu jin Nashibin...Nabi saw. ketika itu berada di lembah Nakhl sedang melakukan salat Subuh berjemaah dengan para sahabatnya...Demikianlah menurut hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yang mendengarkan Alquran, maka...Ketika pembacaan telah selesai ketika nabi selesai membaca Alquran mereka kembali pulang kembali...Alquran kepada kaumnya sebagai pemberi peringatan akan datangnya azab jika mereka tidak beriman kepada Nabi Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang Nabi saw. telah...bersabda bahwa yang dimaksud adalah surah Al-Fatihah....Demikianlah menurut riwayat yang dikemukakan oleh Bukhari dan Muslim; surah Al-Fatihah dinamakan demikian...karena selalu dibaca berulang-ulang dalam setiap salat dan Alquran yang agung. Sesungguhnya orang-orang yang kafir akan ayat-ayat Allah dan membunuh pada satu qiraat yuqatiluuna...yang berarti memerangi nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan membunuh orang-orang yang menyuruh berlaku...Diriwayatkan bahwa mereka telah membunuh 43 orang nabi kemudian mereka dicegah oleh 170 orang pengikut-pengikut...nabi tersebut namun akhirnya mereka pun dibunuh oleh mereka pada saat yang sama maka gembirakanlah...Menyebutkan 'gembirakanlah' adalah sebagai penghinaan bagi mereka, dan khabar 'inna' dimasuki oleh fa Dan telah Kami utus rasul-rasul yang telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dulu, dan rasul-rasul...yang belum Kami kisahkan....Diriwayatkan bahwa Allah swt. mengirim delapan ribu orang nabi, empat ribu dari kalangan Bani Israel...dan empat ribu lagi dari kalangan manusia lainnya ini dikatakan oleh Syekh dalam surah Ghafir....Dan Allah telah berbicara dengan Musa sebenar berbicara artinya secara langsung. Dan begitulah perumpamaan azab-Nya azab Rabbmu apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang dimaksud...adalah penduduknya yang berbuat lalim dengan melakukan perbuatan-perbuatan dosa....Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras sehubungan dengan ayat ini Imam Bukhari dan...Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadis melalui Abu Musa Al-Asyari yang menceritakan bahwasanya Rasulullah...Kemudian Rasulullah saw. membacakan firman-Nya, "Dan begitulah azab Rabbmu.." Hud 102 Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim melalui Aisyah katanya, "Rasulullah saw. membaca ayat, 'Dialah...yang telah menurunkan kepadamu kitab, di antara isinya ialah ayat-ayat yang muhkamat...' dan seterusnya...disebutkan oleh Allah, maka waspadalah terhadap mereka.'"...Diriwayatkan pula oleh Thabrani dalam Al-Kabir melalui Abu Musa Al-Asyari, bahwa ia mendengar Nabi saw...mengatakan, 'Kami beriman padanya, semuanya dari sisi Tuhan kami dan tidaklah yang beroleh peringatan Untuk kalianlah agama kalian yaitu agama kemusyrikan dan untukkulah agamaku" yakni agama Islam....Ayat ini diturunkan sebelum Nabi saw. diperintahkan untuk memerangi mereka....Ya Idhafah yang terdapat pada lafal ini tidak disebutkan oleh ahli qiraat sab'ah, baik dalam keadaan...Akan tetapi Imam Ya'qub menyebutkannya dalam kedua kondisi tersebut. Kemudian jika ia menceraikannya lagi, maksudnya si suami setelah talak yang kedua, maka wanita itu...lain serta mencampurinya sebagaimana tersebut dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim..., maksudnya istri dan bekas suami yang pertama untuk kembali pada perkawinan mereka setelah berakhirnya...Itulah, maksudnya semua yang telah disebutkan itu peraturan-peraturan Allah yang dijelaskan-Nya kepada...kaum yang mau mengetahui atau merenungkan. Mereka menanyakan kepadamu hai Muhammad tentang harta rampasan perang, siapakah yang berhak menerimanya...Katakanlah, kepada mereka "Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan rasul-Nya harta rampasan...Demikianlah menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim di dalam kitab Al-Mustadrak sebab itu...hubungan antara kalian dengan penuh kecintaan dan tinggalkanlah persengketaan dan taatlah kalian kepada...Allah dan rasul-Nya, jika kamu adalah orang-orang yang beriman." yang benar-benar beriman. yang telah dilakukan oleh orang-orang jahiliah....Telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Said bin Musayyab yang telah mengatakan bahwa bahirah ialah...Dan ham ialah unta pejantan yang dipekerjakan dalam masa yang telah ditentukan dan jika masanya telah...apa pun dan nama lain dari jenis unta itu ialah hami....biasa dilakukan oleh nenek moyang mereka. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata artinya engkau tidak akan dapat melihat-Nya sebab hal...Dijelaskan pula dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim yaitu, "Sesungguhnya kamu itu akan...Ada penafsiran lain yang mengatakan, bahwa yang dimaksud ialah bahwa pandangan mata itu tidak akan dapat...apa-apa yang terlihat itu tidak dapat melihat-Nya; dan tiada selain-Nya mempunyai sifat ini dan Dialah...Yang Maha Lembut terhadap kekasih-kekasih-Nya lagi Maha Waspada terhadap mereka. Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka untuk memerangi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi...Demikianlah menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan dari kuda-kuda yang ditambat lafal...untuk membuat takut kalian membuat gentar dengan adanya persiapan itu musuh Allah dan musuh kalian...artinya orang-orang kafir Mekah dan orang-orang yang selain mereka terdiri dari orang-orang munafik...yang cukup yakni pahalanya dan kalian tidak akan dianiaya tidak akan dikurangi sedikit pun dari pahala kalimat maksudnya dengan perintah dan larangan yang dibebankan kepadanya....maksudnya dari anak cucuku dijadikan imam-imam....Firman-Nya, "Janji-Ku ini tidak mencapai untuk dijadikan imam orang-orang yang aniaya" yakni orang-orang...yang ingkar di antara mereka....Sebaliknya bagi orang yang tidak aniaya, tidak tertutup kemungkinan untuk diangkat sebagai imam. Kemudian makanlah dari setiap buah-buahan dan tempuhlah masukilah jalan Rabbmu jalan-jalan yang telah...ditunjukkan oleh-Nya kepadamu di dalam mencari rezekimu yang telah dimudahkan lafal dzululan ini adalah...Artinya jalan yang telah dimudahkan bagimu sehingga amat mudah ditempuh sekali pun sangat sulit dan kamu...Sungguh Nabi saw. telah memerintahkan untuk meminum madu bagi orang yang perutnya kembung demikianlah...menurut riwayat yang telah dikemukakan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka Allah akan menyempurnakan dengan memakai ya...dan nun pahala-pahala mereka dan Allah tidak menyukai orang-orang yang aniaya." artinya Allah akan...Diriwayatkan bahwa Allah swt. mengirim kepadanya satu lapis awan yang membawanya naik....Bukhari dan Muslim meriwayatkan sebuah hadis bahwa ia akan turun nanti dekat hari kiamat dan akan melaksanakan...hukum menurut syariat nabi kita. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan dunia makna ayat ini ditafsirkan oleh hadis sahih yang...diketengahkan oleh Imam Hakim, bahwa berita gembira ini berupa mimpi yang baik yang dilihat oleh seorang...wali Allah, atau mimpi yang baik itu diperlihatkan kepadanya dan dalam kehidupan di akhirat mereka...mendapatkan surga dan pahala....Yang demikian itu hal yang telah disebutkan itu adalah kemenangan yang besar. Maka manakah nikmat-nikmat atau karunia-karunia Rabb kamu berdua hai manusia dan jin yang kamu dustakan...Istifham atau kata tanya yang terdapat dalam ayat ini mengandung makna taqrir atau menetapkan, demikian...itu karena ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Hakim melalui Jabir yang telah menceritakan...tiada sekali-kali aku bacakan kepada mereka ayat ini, "Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang...Ar Rahman, 13 melainkan mereka menjawabnya, "Wahai Rabb kami, tiada satu pun nikmat-Mu yang kami dustakan Jika kamu mendapatkan pendustaan dari kaummu, wahai Nabi, janganlah bersedih....Dari situ, kamu akan mendapatkan bahwa dirimu bukanlah rasul pertama yang didustakan dan disakiti oleh...Nabi Nûh didustakan oleh kaumnya, bangsa 'Ad mendustakan Nabi Hûd dan bangsa Tsamûd mendustakan Nabi Sehubungan dengan ayat ini Imam Bukhari telah meriwayatkan sebuah hadis, bahwa pada tahun itu juga, yaitu...tahun sembilan Hijriah, Nabi saw. mengutus Ali untuk mempermaklumkan ayat-ayat ini pada hari raya kurban...Yang isinya ialah, bahwasanya sesudah tahun ini tidak boleh lagi orang musyrik melakukan haji dan tawaf...Dan beritakanlah beritahukanlah kepada orang-orang kafir akan siksaan yang pedih azab yang pedih dengan...cara dibunuh dan ditawan dan mendapat siksaan neraka kelak di akhirat. Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif...Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan,

hadits yang diriwayatkan oleh bukhari dan muslim